Tentang Ground

GROUNDING
Karena didunia radio , grounding itu ( menurut tujuan / fungsi nya ) bisa dibagi menjadi 2 kelompok , meskipun kedua duanya sama2 berkaitan dengan ground / arde / pentanahan :


01 .RF GROUNDING
Grounding yang ditujukan untuk “memperlancar” / memperbaiki rambatan ( penerimaan / pancaran / distribusi ) signal RF / gelombang radio , kita kelompokkan kedalam bahasan RF grounding. Untuk RF grounding disini tidak hanya hal2 yang menyangkut grounding yg sebenarnya ( yang terhubung secara langsung melalui penghantar , kedalam tanah ) namun grounding tiruan / artificial grounding / counterpoise dsm yang tidak terhubung secara langsung ketanah juga termasuk didalamnya. Meski penghantar2 berbentuk radial ( maupun jala2 / kisi2 / grid ) disini tidak dihubungkan ke arde , tetapi bagi gelombang RF itu sudah cukup bisa “menjembatani” kelancaran dan memperbaiki rambatan RF “terhadap” / yang melalui tanah.

02 .DC GROUNDING
Kelompok kedua adalah DC grounding. DC grounding selalu terhubung langsung dengan arde atau pentanahan. DC GROUNDING TIDAK DITUJUKAN UNTUK MEMPERBAIKI RAMBATAN ARUS BOLAK BALIK / AC ( DALAM HAL INI RF ) MELAINKAN UMUMNYA DITUJUKAN UNTUK MENINGKATKAN / MENGUTAMAKAN MASALAH KEAMANAN DAN KESELAMATAN ( SAFETY ). SEBUAH SISTEM DC GROUND / DC GROUNDING HARUSLAH MUDAH DILALUI ( = MENYALURKAN ) ARUS SEARAH / DC ( TERUTAMA PETIR. ARUS PETIR ADALAH ARUS SEARAH / DC ).

DC ground tidak hanya meminimalisir dampak buruk petir yang menyambar langsung , tetapi juga memiliki manfaat lain yaitu meredam impuls / induksi petir yang menyambar sasaran lain disekitar antenna kita atau diluar station kita. DC ground juga mampu menurunkan / mengurangi noise secara sangat significant maupun pengaruh listrik statis ( misalnya yang timbul karena “gesekan” angin kencang ke antenna dsb ).
Apa contoh untuk membedakan ( kinerja ) sebuah DC ground dengan ( pengaruhnya ) terhadap RF ?

Saya berikan 2 bh contoh :
a. Sebuah antenna vertical. Dibagian bawah radiatornya terpasang sebuah coil dari bagian bawah antenna ( yg juga terhubung ke inner conductor kabel coaxnya ) ke outer conductor coax ( yang juga terhubung ke arde atau tiang antenna yang diketanahkan ).
Bagi RF yg. ada di inner conductor / antenna , coil itu merupakan hambatan yg besar ( berimpedansi tinggi dan sulit dilalui RF ) meski ujung lain dari coil tsb. terhubung langsung ketanah.
Tetapi bagi arus DC ( petir ) , tahanan dari coil tsb. “tidak ada artinya” sama sekali. Jadi bagi arus DC yg muncul ( misalnya antenna tersambar petir ) ia akan memilih melewati coil tsb. karena langsung terhubung ketanah , maka tidak ada arus petir yang besar ( atau impulsnya ) yang akan melewati coax menuju ruang station dan merusak peralatan electronic yg ada atau menimbulkan kecelakaan fatal.
Arus ( atau impuls ) petir itu akan langsung “terbuang” ketanah.

b. Contoh kedua , perhatikan foto antenna J-Pole yg. kemarin saya postingkan. Perhatikan bagaimana dibagian bawah antenna inner coax juga “terhubung singkat” ke outernya melalui bagian ( sebagian ) element antenna dengan panjang tertentu. Bagi arus DC , koneksi itu merupakan koneksi hubung singkat ( resistansi sangat rendah ) , tetapi bagi RF , apa yg kita lihat sebagai “tersambung langsung” itu sebetulnya memiliki impedansi sangat tinggi ( diantara inner dan outer ).

Disini hanya arus DC ( petir ) yg sukai melalui “jalan pintas” itu , sedangkan bagi frekuensi kerja dari radionya sendiri , ia tidak akan ter “shorted” sehingga gagal mencapai antenna , melainkan akan tetap menuju antenna dan terpancar sebagaimana mestinya.

Demikianlah sebetulnya grounding pada system antenna itu bisa kita bagi menjadi 2 kelompok , dan karena saya tidak tahu tentang “grounding yang mana yang anda tanyakan” , maka dibawah ini saya berikan saja referensi2 mengenai keduanya yang bisa anda temukan dalam beberapa link yang ada.
Maaf silahkan “dipilihi” sendiri yang mana yang anda perlukan. Ada bahasan tentang standard grounding antenna yg berlaku di Amerika , ada bahasan tentang RF grounding , ada bahasan tentang DC grounding , tentang grounding antenna TV , tentang ( tetap diperlukannya ) grounding bagi antenna yang tersembunyi dipasang dalam plafon ( Jawa “wuwungan” ) / attic , bahasan ttg. grounding antenna yg. nempel di atap dsb

Semoga ada manfaatnya.

Salam , Djoko Haryono.
artikel ini hasil diskusi di FB:
https://www.facebook.com/groups/orari.indonesia/permalink/10152616612962930/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DELTA LOOP 7 MHz Homebrew

Merakit Antena QFH Dualband U/VHF Untuk Satelit

Antena MiniDipole monoband 40m/7MHz