DELTA LOOP 7 MHz Homebrew
FULL WAVE DELTA LOOP 7 MHz Homebrew
The delta loop can be coarsely cut using standard formula of wavelength (300 / Operating base frequency) but the exact formula for a full wavelength (m) delta loop is (299.8 / Operating base frequency) x 1.05
Quarter wave 75 Ohm matching transformer = 75 / Operating base frequency x velocity of the coax.
Calculation for 40m slanted delta loop :
Frequency : 7.020 MHz (for CW and Digimode)
Lambda = (299.8/7.020) x 1.05 = 44.84m of 2.5mm² copper wire
For equilateral triangle = 44.84m / 3 = 14.95m each side
Quarter wave 75 Ohm matching transformer (velocity of 75 Ohm TV coax = 0.85) = (75 / 7.020) x 0.85 = 9.08m of 75 Ohm coax
Operating bandwidth is 300-350 kHz 2:1 SWR with 2.5mm² copper wire
Project homebrew pada kesempatan ini adalah pembuatan antenna Full Wave Delta Loop 1 elemen yang direncanakan bekerja di Frekuensi monoband 7 Mhz.
- Rumus Dasar
1.1. Teori perhitungan untuk antenna Delta Loop banyak di internet dan literature, untuk eksperimen kali ini saya mempergunakan perhitungan dari situs Om Damien – F5RRS , bisa dilihat disini :
http://f5rrs.pagesperso-orange.fr/
http://f5rrs.pagesperso-orange.fr/
The delta loop can be coarsely cut using standard formula of wavelength (300 / Operating base frequency) but the exact formula for a full wavelength (m) delta loop is (299.8 / Operating base frequency) x 1.05
Quarter wave 75 Ohm matching transformer = 75 / Operating base frequency x velocity of the coax.
Calculation for 40m slanted delta loop :
Frequency : 7.020 MHz (for CW and Digimode)
Lambda = (299.8/7.020) x 1.05 = 44.84m of 2.5mm² copper wire
For equilateral triangle = 44.84m / 3 = 14.95m each side
Quarter wave 75 Ohm matching transformer (velocity of 75 Ohm TV coax = 0.85) = (75 / 7.020) x 0.85 = 9.08m of 75 Ohm coax
Operating bandwidth is 300-350 kHz 2:1 SWR with 2.5mm² copper wire
1.2. Rumus kedua saya dapatkan dari hasil QSO dengan om Darno-YC1TPD, yang sudah terlebih dahulu bereksperimen dengan antenna Delta Loop ini, hasil perhitungan cukup berbeda :
Frequency : 7.020 MHz (for CW and Digimode)
Lambda = (300/7.020) = 42.73m of 1.5mm² copper wire
Quarter wave 75 Ohm matching transformer (velocity of 75 Ohm TV coax = 0.66) = (75 / 7.020) x 0.66 = 7.05m of 75 Ohm coax.
Lambda = (300/7.020) = 42.73m of 1.5mm² copper wire
Quarter wave 75 Ohm matching transformer (velocity of 75 Ohm TV coax = 0.66) = (75 / 7.020) x 0.66 = 7.05m of 75 Ohm coax.
Akhirnya saya tetapkan menggunakan kombinasi rumus Om Damien dan Om Darno,
Frequency : 7.000 MHz
Lambda = (300/7.000) = 42.85m of 1.5mm² wire NYA (kabel serabut)
Quarter wave 75 Ohm matching transformer (velocity of 75 Ohm TV coax = 0.85) = (75 / 7.000) x 0.85 = 9,10m of 75 Ohm coax.
Frequency : 7.000 MHz
Lambda = (300/7.000) = 42.85m of 1.5mm² wire NYA (kabel serabut)
Quarter wave 75 Ohm matching transformer (velocity of 75 Ohm TV coax = 0.85) = (75 / 7.000) x 0.85 = 9,10m of 75 Ohm coax.
- Konstruksi
Untuk konstruksi antenna saya memilih mendirikan secara vertical dengan feedpoint pada sisi sudut (D) untuk mendapatkan Radiation Angle yang rendah sehingga memudahkan untuk kinerja DX.
Kabel antenna menggunakan NYA diameter 1,5mm sepanjang 42,85m , untuk kabel transformer menggunakan kabel RG-59 yang biasa dipakai untuk TV, saya menggunakan kabel yang agak besar warna hitam yang harga per/m Rp.3000. Saya mengasumsikan velocity kabel Hitam ini adalah 0,85 sehingga di peroleh panjang kabel 9.10m.
Hasil Eksperimen om Darno-YC1TPD , untuk kabel transformer menggunakna RG-59 yang warna Biru muda yang biasa banyak dipakai untuk kabel antena TV (diasumsikan velocity nya 0.66,sehingga didapat panjang hanya 7.05m).
Keseluruhan Konstruksi antena Delta Loop rancangan ini adalah:
Kabel Elemen Antena NYA 42.85m
Kabel Transformer RG-59(75ohm) : 9.10m
Top antena 9m dari ground
Tinggi sisi-sisinya 2m dari ground.
Hasil Eksperimen om Darno-YC1TPD , untuk kabel transformer menggunakna RG-59 yang warna Biru muda yang biasa banyak dipakai untuk kabel antena TV (diasumsikan velocity nya 0.66,sehingga didapat panjang hanya 7.05m).
Keseluruhan Konstruksi antena Delta Loop rancangan ini adalah:
Kabel Elemen Antena NYA 42.85m
Kabel Transformer RG-59(75ohm) : 9.10m
Top antena 9m dari ground
Tinggi sisi-sisinya 2m dari ground.
Material antena Kawat NYA 42,85m
Kabel RG-59 (75ohm)
Feedpoint Kawat antenna dan RG-59/75ohm
Antena Delta Loop 7 Mhz yang siap di pasang.
Feedpoint di sisi sudut 2m dari ground
Antena Delta Loop Tampak Samping
Antena tampak dari bawah
Feedpoint yang aslinya di sisi sudut di geser ke arah sisi dalam sejauh 1,5m
Antenna Full Wave Delta Loop 7 MHz Homebrew
3. Hasil Eskperimen
Antena di rakit mulai tanggal 12 Maret 2011, dan langsung di pasang , hasil SWR pada pemasangan pertama kali melonjak tinggi mendekati angka 3, saya menggeser feedpoit dari sisi kearah dalam sepanjang 1m, setelah di test lagi SWR mengalami penurunan 1:1,2, saya geser lagi feedpoitn ke dalam menjadi 1,5m, BERHASIL, terjadi penurunan SWR yang signifikan menjadi 1:1 (zender), saya coba dial mencari lebar band antena ini, hasilnya cukup memuaskan dari 6.900.0 - 7.120 Mhz , SWR menunjukkan 1:1 , setelah 7.130 keatas SWR naik jadi 1:1,2.Antena ini tanpa Tuner.
3.1. Performance QSO
Untuk komunikasi nasional hampir semua call area bisa di jangkau dengan hasil Report minimal 5/9, untuk RX sangat bagus dalam meredam noise S meter stabil diangka 3 hanya menjelang magrib, naik ke angka 7. QSO tanggal 26-27 maret 2011, cukup baik diterima di Merauke dengan report 5/9 20db.
Kendala utama stasiun saya adalah pada radio yang digunakan yaitu Yaesu FT-80C, menurut referensi dari situs
Om Cholis-YD1CHS (http://yd1chs.wordpress.com/2008/09/19/rig-ku-ft-80c-my-rig-ft-80c/ ), pada salah satu komentar, disebutkan :
Memang FT-80C memiliki sensitivitas (kepekaan) yang tidak terlalu baik, memang FT80C ini didesain bukan untuk kepentingan Amatir sehingga sensitivity mungkin bukan merupakan issue kritis yang harus diprovide. FT-80C memiliki kembaran yaitu FT-747GX, yang memang diperuntukkan sebagai Amatir Radio … kita coba bandingkan sensitivity keduanya sebagai berikut:
FT-80C : 0.5uV – untuk SSB
FT-747GX : 0.25uV – untuk SSB (lebih peka)
Untuk menambah sensitivitas dengan melakukan tuning jelas tidak mungkin, sebab 0.5uV diatas, saya kira adalah kepekaan terbaik buat FT-80C sesuai dengan desainnya …
Untuk komunikasi DX, Pancaran cukup baik diterima oleh IK5ORP dengan report 5/7 menggunakan Radio Sejuta Umat Yaesu FT-80C dengan power hanya 60watt (Tr Driver sudah lemah), pada saat propogasi terbuka Regional lain terdengar cukup kuat antara lain , N7EKD dari USA, hanya saya belum pengalaman untuk DX dengan USA karena mereka bekerja di 7.150 keatas , harus bekerja split (RX di 7.160Mhz TX di 7.055Mhz) dan juga radio saya yang Jadul. Pada saat propogasi baik, dengan santai pancaran saya diterima 5/9 oleh Om San-VU2PLL.
Hasil QSO:
Tanggal 20 Maret s/d 01 April 2011
1. YD4TOT - Tj.Karang
2. YC9HAK - Mataram - NTB
3. YC7MXQ - Banjarmasin
4. YB3GE - Lamongan
5. YB3MBN - Kediri
6. YB2VQQ - Djogja
7. YC9BXV - Singaraja
8. YC0MRK - Jakarta
9. YC8JJ - Konowe
10. YD8GZP - Masamba
11. YB9XBA - Merauke
12. YF9SB - Merauke
13. IK5ORP -Italy
14. VU2PLL - India
15. DU1EV - Philipines
16. AB7TJ - USA
3.2. Pengembangan
Hasil QSO dengan beberapa rekan yang sama menggunakan antena Delta Loop, antara lain Om Yanto-YB0BCU, Om Darno-YC1TPD, dan YB2VQQ menyarakan untuk feedpoint dipindahkan saja ke Top/tengah atas tujuannya agar didapat Komunikasi Lokal yang maksimal./polarisasi Horisontal.dan juga Power Radio ditambah jika untuk bekerja DX dengan mode Phone.
CQ..CQ...CQ DX..de YC0MVP..
de YC0MVP/1
Cileungsi 27 Maret 2011.
Antena di rakit mulai tanggal 12 Maret 2011, dan langsung di pasang , hasil SWR pada pemasangan pertama kali melonjak tinggi mendekati angka 3, saya menggeser feedpoit dari sisi kearah dalam sepanjang 1m, setelah di test lagi SWR mengalami penurunan 1:1,2, saya geser lagi feedpoitn ke dalam menjadi 1,5m, BERHASIL, terjadi penurunan SWR yang signifikan menjadi 1:1 (zender), saya coba dial mencari lebar band antena ini, hasilnya cukup memuaskan dari 6.900.0 - 7.120 Mhz , SWR menunjukkan 1:1 , setelah 7.130 keatas SWR naik jadi 1:1,2.Antena ini tanpa Tuner.
3.1. Performance QSO
Untuk komunikasi nasional hampir semua call area bisa di jangkau dengan hasil Report minimal 5/9, untuk RX sangat bagus dalam meredam noise S meter stabil diangka 3 hanya menjelang magrib, naik ke angka 7. QSO tanggal 26-27 maret 2011, cukup baik diterima di Merauke dengan report 5/9 20db.
Kendala utama stasiun saya adalah pada radio yang digunakan yaitu Yaesu FT-80C, menurut referensi dari situs
Om Cholis-YD1CHS (http://yd1chs.wordpress.com/2008/09/19/rig-ku-ft-80c-my-rig-ft-80c/ ), pada salah satu komentar, disebutkan :
Memang FT-80C memiliki sensitivitas (kepekaan) yang tidak terlalu baik, memang FT80C ini didesain bukan untuk kepentingan Amatir sehingga sensitivity mungkin bukan merupakan issue kritis yang harus diprovide. FT-80C memiliki kembaran yaitu FT-747GX, yang memang diperuntukkan sebagai Amatir Radio … kita coba bandingkan sensitivity keduanya sebagai berikut:
FT-80C : 0.5uV – untuk SSB
FT-747GX : 0.25uV – untuk SSB (lebih peka)
Untuk menambah sensitivitas dengan melakukan tuning jelas tidak mungkin, sebab 0.5uV diatas, saya kira adalah kepekaan terbaik buat FT-80C sesuai dengan desainnya …
Untuk komunikasi DX, Pancaran cukup baik diterima oleh IK5ORP dengan report 5/7 menggunakan Radio Sejuta Umat Yaesu FT-80C dengan power hanya 60watt (Tr Driver sudah lemah), pada saat propogasi terbuka Regional lain terdengar cukup kuat antara lain , N7EKD dari USA, hanya saya belum pengalaman untuk DX dengan USA karena mereka bekerja di 7.150 keatas , harus bekerja split (RX di 7.160Mhz TX di 7.055Mhz) dan juga radio saya yang Jadul. Pada saat propogasi baik, dengan santai pancaran saya diterima 5/9 oleh Om San-VU2PLL.
Hasil QSO:
Tanggal 20 Maret s/d 01 April 2011
1. YD4TOT - Tj.Karang
2. YC9HAK - Mataram - NTB
3. YC7MXQ - Banjarmasin
4. YB3GE - Lamongan
5. YB3MBN - Kediri
6. YB2VQQ - Djogja
7. YC9BXV - Singaraja
8. YC0MRK - Jakarta
9. YC8JJ - Konowe
10. YD8GZP - Masamba
11. YB9XBA - Merauke
12. YF9SB - Merauke
13. IK5ORP -Italy
14. VU2PLL - India
15. DU1EV - Philipines
16. AB7TJ - USA
3.2. Pengembangan
Hasil QSO dengan beberapa rekan yang sama menggunakan antena Delta Loop, antara lain Om Yanto-YB0BCU, Om Darno-YC1TPD, dan YB2VQQ menyarakan untuk feedpoint dipindahkan saja ke Top/tengah atas tujuannya agar didapat Komunikasi Lokal yang maksimal./polarisasi Horisontal.dan juga Power Radio ditambah jika untuk bekerja DX dengan mode Phone.
CQ..CQ...CQ DX..de YC0MVP..
de YC0MVP/1
Cileungsi 27 Maret 2011.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSelamat pagi pak,
BalasHapussalam kenal sebelumnya...
saya mau bertanya, jika wire yang saya gunakan berukuran 0,75mm,apakah rumusnya panjang wirenya juga berubah...?
rencana saya ingin membuat antena deltaloop ini bekerja pada frequensi 11mc ,mungkin tepatnya di 11.420.
dan rencana material yang saya gunakan:
Kabel Elemen Antena serabut NYA 0,75mm
Kabel Transformer RG-58A/U (VF 0.73)
Top antena 7m from ground...
Jika berkenan mohon diberikan ukuran detail antena deltaloop tsb untuk bekerja di Freq 11mc
Atas perhatian & Tanggapan Bapak saya ucapkan terimakasih banyak..
Selamat siang pak Hendra,
BalasHapusSalam kenal juga ya pak...trima kasih sdh berkunjung ke blog saya.
Menjawab pertanyaan bpk , sy mencoba menjawab semampu sy ya pak , maklum sy masih belajar juga ..he..hee .
1. Ukuran Wire , 2,5mm atau 0,75mm, tidak berpengaruh terhadap rumus pak, besar kecil diameter wire akan berpengaruh terhadap lebar bandwidth frekunsi kerja, makin kecil diameter wire, makin sempit (cocok utk mode CW) sekitar 10-20khz up-down, makin besar diamter wire makin lebar 50-100khz up-down dari frekuensi center (SWR terendah), misalkan antena match (swr1:1) di 11.450mhz, jika pakai wire 0,75mm, bandwidth kecil , kisaran 11.425 - 11.450 (match) - 11.475, up-down setelah itu SWR akan bergerak naik. Jika digunakan diamter 2,5mm maka bisa saja jadi 11.450 - up bisa smp 11.550 dn sebaliknya. Makanya ada antena mengejar lebar bandwidth agar bisa broadband di gandakan/digemukkan, jadilah antena seperti 3wire, 2wire, Double bazooka,T2FD,dll
2. Unutk antena deltaloop yg rencana bekerja di 11.420mhz, dapat dihitung sbb:
- Frekunsi tengah kerja : 11.420Mhz
- Lamdha = 300/11.420 = 26,26m (kawat antena 0,75mm)
- Matching Transformer cable TVcoax /75ohm = 75/11.420mhzxVF.0,85= 5,58m (Kabel TV warna hitam jangan yg warna Birumuda)
jadi dapat dirangkum,
- Antena bahan wire 0,75mm panjang 26,26m bekerja pd frek. 11.420Mhz.
- Matching Trans.CableTVcoax panjang 5,58m
- Untuk Feedpoint sebaiknya minimal 1/4Lamdha = 300/11,420= 26,26m/4 = 6,56m (anda Top antena 7m cukup jgn ditambah )
- Posisi feedpoint jika di TOP ini cocok utk Lokal/nusantara, jika utk komunikasi luarnegeri feedpoint di sudut kiri/kanan bawah.
- Antena ini akan bekerja MONOband yaitu di 11.420mhz,
Demikian pak Hendra, semoga menjawab pentanyaan bapak ya..mohn maaf jika ada salah perhitungan mohon koreksinya. Gambar bisa dilihat menyesuaikan pada blog saya.
Terima kasih dan Selamat Eksperimen, jika ada pentanyaan silahkan diajukan lg pak. Salam untuk skeluarga.
regadrs
andy
Terima kasih banyak Pak Andy atas jawaban Bapak yang sangat membantu..
BalasHapusdan saya akan segera membuat sesuai dengan uraian rangkuman yang telah Bapak jelaskan....
Maaf,jika nanti suatu saat Saya bertanya kembali semoga Bapak tidak bosan untuk membantu Saya
Salam Sejahtera Kembali Buat Pak Andy Sekeluarga di 85...
BR..73's
Selamat Pagi Pak Andy...
BalasHapusMaaf saya menggangu & ingin bertanya kembali tentang panjang cable coax tv 75ohm...
panjang cable coax tv untuk matching transformer yang bapak hitungkan adalah 5,58mtr...
sedangkan cable sepanjang itu tidak sampai keparangkat saya/kurang panjang...
kira2 panjang yang saya butuhkan sekitar 16 - 17 meter...
maklum pak,rumah dilingkungan saya padat jadi mendirikan antenanya agak kepojok...hehehe........
pertanyaan saya,jika masih kurang panjang apakah disambung dengan kebel coax rg58 atau harus menggunakan cable coax tv semua...???
Atas Jawaban & Bantuan Pak andy saya ucapkan banyak terima kasih...
BR
Pak Hendra Doank,
BalasHapusdari cable coax TV 5,58m langsung di sambung dgn kabel coax RG58 sampai ke radio dirumah, jadi menjawan pertanyaan bapak, jika masih kurang seperti penjelasan diatas, caox TV disambung coax RG58 dari RG58 ini lsg ke radio.
Selamat eksperimen , semoga berhasil pak !!
Andy 73
Selamat malam pak Andry, mohon maaf mengganggu saya tertarik dengan eksperimen anda, kebetulan saya pendatang baru di dunia HF biasanaya saya bekerja di VHF (2 m Band) , beberpa waktu lalu yang membeli pesawat bekas Yaesu Ft-80 C saya sudah mencoba bekerja di 80 M band, namun kurang memuaskan , saya ingin mencoba di 7MHz saya ingin mencoba antena yang Bapak buat.Namun dalam artikel Bapak ada yg kurang dimengerti mengenai feedpoint di pindahkan dari sisi ke dalam sejauh 1,5 meter maksudnya bgmana pak, solderan feed point dipindah atau di posisi feed point digeser (ditarik)saja, terus untuk sudut antena berarti sama 60 derajat , terima kasih atas infonya
BalasHapusselamat malam juga pak Suganda SE, trimakasih sudah berkunjung di blog saya yg sederhana ini dan selamat ya untuk radio barunya Yaesu FT-80C :)
BalasHapusMenjawan pertanyaan bapak :
- Antena ini saya buat untuk kebutuhan DX(komunikasi jarak jauh) maka posisi yang tepat adalah sprt yg saya lakukan sprt pada gambar (D), nah pada saat eksperimen/pemasangan antena , FeedPoint sy letakkan di sudut, rupanya SWR tinggi, maka saya geser ke sisi dalam , jadi posisi Feedpointnya pak yg digeser(ditarik)saja.
selamat eksperimen pak suganda!!
terima kasih
Selamat Gini Hari pak Andy-YC0MVP, Saya mau ikut bertanya pak.. Berarti ini tidak memerlukan balun ya pak.. dari RG59 75 Ohm cukup di sambung pakai Conektor I atau di sambung manual aja.. Tks
BalasHapusTerima kasih bro infonya saya kepengin berkunjung kerumah anda kebetulan saya tinggal di bekasi ini PIN BBM saya kalo mau invite 7486B5AC
BalasHapus73 Salaam - Irianto de YC1IRI
Om Lenny, BENAR antena ini tidak memakai Balun,karena dibuat hanya untuk monoband di &MHz saja, jadi langsung dari antena(feedpoint) ke RG59(transformer) lalu dari rg59 lasg ke RG8 trus ke SWR/Power meter lalu ke Radio, jika dipakai Balun (4:1) bisa dipakai untuk beberapa band sprt 21,14 cuma saya belum coba eksperimen .
BalasHapussore pak...saya baru di hf dan mau coba pasang antenna...saya baru beli balun bu 50 diamond 1:1, saya mau tanya klo dari balun itu saya untuk antena dipole tinggal beli kabel buat bentangan kanandan kiri...itu saya hars beli kabel apa ya ? terima kasih
BalasHapusmeneruskan komentar tadi...saya sdh beli antena dipole yg bisa maen di multiband..tp pas dtng ternyata balun tertulis maksimal 100 watt...makanya saya beli balun diamond bu 50,untuk buat sendiri...jd saya butuh ukuran kabel apa dan jenis apa untuk bentangan kanan dan kiri...terima kasih
BalasHapusMlm pak Andy..sy sdkit bertanya tentang mendirikan antena ini..apakah sisi2 harus berbentuk segitiga sama sisi, segitiga sama kaki atau gimana pak..soalnya di tempatku lahannya sempit dan bnyk atap seng..mohon pencerahan. Zeth..yd9xtw.
BalasHapusmalam pak andy, andaikan menggunakan balun 75 ohm bisa kah? apakah ada info u ntuk mendapatkan balun tsb.?
BalasHapusterima kasih
selamat tenghari om. ada bisa menggunakan rg6? kalau boleh, bagaimana dapat velocity pada rg6 ? kalau rg59 sudah dapat VF nya.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSelamat siang pak Andy, itu kabel NYA nya kawat tunggal atau serabut? kelihatannya flexible
BalasHapusSelamat siang pak...Klau untuk antena radio 11 mtr band berpa panjang antena bentangan kanan kirinya.dan apakah harus pakai balun atau tidak di antara kabel RG 58 nya ke kabel yg dibentang.Dan kalau pakai balun berapa balun yg harus dipakai.
BalasHapusTerimakasih Pak
Mantap
BalasHapusOm klo kabel R59 di ganti dengan RG58 gimana ya ??
Salam sehat selalu bersama keluarga
de YD3CQX